Pada paruh 1929, Kyai Ahmad Fadlil
(meninggal tahun 1950) ayahanda K.H. Irfan Hielmy (alm), memulai kisah
pendirian Pondok Pesantren dengan sebuah mesjid dan sebuah bilik sebagai
asrama. Santri yang pertama mondok adalah pemuda-pemuda setempat yang tidak saja
diajarai ilmu-ilmu agama tetapi diajak mengolah sawah, bercocok tanam, dan
diberi contoh bagaimana memelihara bilik dan memakmurkan mesjid. Pesantren
Cidewa, sebutan untuk komunitas baru itu, dengan cepat mendapat simpati serta
dukungan dari masyarakat sekitar bahkan di tahun-tahun pertama mulai dikenal
luas dan Iebih banyak lagi santri yang mondok. Tanah Pondok Pesantren
Darussalam Ciamis ini adalah hasil wakaf dari suami-istri Mas Astapraja dan
Siti Hasanah di Kampung Kandanggajah, Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing,
Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Pada tahun 1967 mulai dirintis
penyelenggaraan sistem pendidikan formal dengan mengadaptasi model klasikal,
dan sampai saat ini semua jenjang pendidikan dari mulai Taman Kanak-kanak (TK)
atau Raudlatul Athfal (RA) telah berdiri hingga Perguruan Tinggi.
Lembaga pendidikan formal pertama yang
didirikan oleh Pesantren Darussalam Ciamis adalah Raudhlatul Athfal (RA) pada
tahun 1967, kemudian pada tahun 1968 berdiri Madrasah Ibtidaiyah (MI) setingkat
SD, dan Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP) berdiri pada tahun 1969. Kemudian
pada tahun 1969 berdiri Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri (MAAIN) yang semula
merupakan Madrasah Aliyah Swasta Darussalam Kabupaten Ciamis berdasarkan
Keputusan Menteri Agama RI No. 62 Tahun 1969 pada tangal 2 Djuli tahun 1969.
Dan dalam konsideran SK Menteri Agama tersebut dinyatakan bahwa selama Anggaran
Belanja Departemen Agama untuk keperluan tersebut tidak mencukupinya, maka
biaya pembinaan selanjutnya dibebankan kepada Pengasuh Pesantren Darussalam
Ciamis. (SK terlampir)
Dalam perjalanannya yang telah mencapai
usia 41 tahun ini, MAN Darussalam Ciamis berkomitmen pada aturan yang berlaku
yang kemudian dikembangkan dengan arah kebijakan madrasah serta pendayagunaan
potensi tenaga edukatif, tenaga administratif serta fasilitas sarana yang ada
di MAN Darussalam Ciamis. Kondisi demikian tentu akan menunjukan jati dirinya
dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. Hal ini dapat dibuktikan dengan
berbagai keberhasilan yang dicapai peserta didik.
Demikian pula sebagai arah timbal balik
hubungan madrasah dengan masyarakat, MAN Darussalam Ciamis telah menunjukkan
perhatian serta kepercayaan masyarakat yang semakin positif. Hal ini pun dapat
dibuktikan dengan peminat siswa dari tahun ke tahun yang terus meningkat
sehingga dalam penerimaan siswa baru diadakan seleksi melalui batasan nilai
(hasil Ujian Nasional dan tes khusus).
Kendatipun demikian, sebagai suatu
proses usaha pendidikan yang menghadapi berbagai heteroginitas dalam komponen-komponennya,
maka tidak menutup mata terhadap berbagai kekurangan yang perlu disempurnakan.
Oleh karena itu dalam mengoperasionalkan usaha pendidikan pada MAN Darussalam
Ciamis, secara berkesinambungan pimpinan madrasah serta seluruh mitra kerjanya senantiasa
berfikir inovatif dan prosfektif menuju pendidikan yang bermutu.
Dalam perjalannya sampai sekarang,
Alhamdulillah MAN Darussalam Ciamis telah
mampu melengkapi dirinya dengan sarana dan prasarana yang tidak kalah dari
sekolah lainnya, demi mendukung pengembangan keilmuan yang diharapkan seluruh
pihak, misalnya laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mencakup Laboratorium Fisika, Kimia, dan Bilogi.
Selain itu dilengkapi pula dengan Laboratorium Bahasa dan Laboratorium Komputer.
Demikian pula dengan unsur pendidiknya,
MAN Darussalam Ciamis terus berusaha menjalin kerjasama baik dengan sesama pendidik dalam
negeri maupun dengan para pendidik dari mancanegara, khususnya dari Asia dan Amerika, juga para siswanya pernah diikutsertakan dalam program
pertemuan pelajar ke Jepang, dan guru ke Amerika
Serikat (AS).
Disamping itu, MAN Darussalam Ciamis tetap
berpegang teguh pada prinsip utama yaitu mencetak manusia yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek) tanpa melupakan keimanan dan ketaqwaan
(Imtak). Kegiatan keagamaan sesuai ciri Madrasah terus dikembangkan sehingga
cita-cita tersebut bisa tercapai.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan
di MAN Darussalam Ciamis dapat tercapai apabila proses pembelajaran mampu membentuk pola
prilaku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi
melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes. Proses pembelajaran akan
efektif apabila dilakukan melalui persiapan yang matang dan terencana dengan
baik supaya dapat memenuhi.
Adapun
para Kepala yang pernah memimpin/bertugas di MAN Darussalam Ciamis adalah
sebagai berikut:
1) KH. Ibrahim Ahmad (1969 – 1994)
2) Drs. H. Wahyudin, M. Pd. (1994 – 2004)
3) Dra. Hj. Eulis Fadilah Jauhar Nafisah,
M. Pd. I (2004 – 2010)
4) Drs. Tatang Ibrahim, M. Pd (2010 –
sekarang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar